Virus Zombie yang Dihidupkan Kembali Setelah 50.000 Tahun

Jakarta – Kita pasti pernah menonton film aksi yang menampilkan manusia melawan zombie. Namun, zombie dalam film tersebut hanya fiksi, karena virus zombie dianggap punah.
Namun, sebuah studi terbaru telah mengungkapkan bahwa virus zombie yang telah tidur selama hampir 50.000 tahun telah dihidupkan kembali. Virus ini, juga dikenal sebagai virus permafrost, dapat menginfeksi amoeba bersel satu yang masih hidup.
Meskipun kemungkinan virus menginfeksi hewan atau manusia masih belum pasti, para peneliti menyarankan bahwa virus permafrost harus dianggap sebagai ancaman bagi kesehatan masyarakat.
Sekarang, mari kita selami lebih dalam penemuan virus permafrost, seperti yang dilaporkan oleh Science Alert.
Penemuan Virus Permafrost atau Zombie
Permafrost adalah lapisan tanah yang tetap beku sepanjang tahun. Namun, beku ini hanya bertahan jika aktivitas manusia yang dapat menyebabkan pemanasan global tidak dilakukan.
Diketahui bahwa permafrost menutupi 15% dari daratan di Belahan Bumi Utara. Perubahan iklim telah menyebabkan pelelehan permafrost, mengungkapkan artefak kuno seperti virus, bakteri, mamut berbulu yang terawetkan dengan sempurna, dan beruang gua.
Profesor Prancis Jean-Michael Claverie menemukan virus-virus beku yang berusia sekitar 48.000 tahun, ditemukan di beberapa situs permafrost di Siberia. Strain tertua yang ditemukan berusia 48.500 tahun, sedangkan yang termuda berusia 27.000 tahun.
Perubahan iklim membuat para ilmuwan khawatir tentang pelelehan permafrost di Arktik, yang dapat melepaskan virus-virus kuno. Virus-virus ini tidak memiliki kontak dengan manusia selama ribuan tahun, yang berarti manusia, hewan, dan tumbuhan mungkin tidak memiliki kekebalan terhadap virus-virus ini.
Birgitta Evengård, seorang profesor emeritus di Departemen Mikrobiologi Klinik di Universitas Umea di Swedia, menyarankan bahwa jika kita terkena virus-virus tersembunyi di permafrost, sistem kekebalan tubuh kita mungkin tidak cukup.
Virus Zombie Dihidupkan Kembali
Claverie meneliti bagaimana virus zombie menginfeksi inang mereka dengan menghidupkan kembali virus permafrost. Dia menyatakan bahwa sangat sedikit peneliti yang menganggap virus ini serius.
Melalui makalah terbarunya di jurnal Viruses, Claverie dan timnya berhasil menghidupkan kembali beberapa strain virus zombie dan menemukan bahwa mereka masih bisa menginfeksi amoeba.
Virus yang menginfeksi amoeba adalah pengganti virus lain yang ditemukan di permafrost. Ini terlihat dari banyaknya jejak virus lain yang keberadaannya masih dipertanyakan.
Melalui penelitian ini, para ilmuwan telah memperoleh pengetahuan tentang bagaimana virus-virus kuno bekerja dan ancaman yang mereka timbulkan dalam menginfeksi manusia. Selain virus zombie, bakteri yang dihidupkan kembali.
Bakteri kuno yang telah dihidupkan kembali termasuk anthrax, yang menyebabkan wabah infeksi pada manusia dan rusa kutub di Siberia pada tahun 2019. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang masalah kesehatan masyarakat yang mendesak.
Dapatkan update berita terbaru setiap hari dari Samudrapost.com. Ayo bergabung di Grup Telegram "Samudra Post", caranya klik link https://t.me/samudrapost, kemudian join. Install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel, dan nikmati berbagai kemudahannya !