Anggota AJI Lhokseumawe Dilantih Keamanan Digital

Lhokseumawe – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lhokseumawe telah mengadakan pelatihan Keamanan Digital bagi anggotanya pada Sabtu, 11 Maret 2023, di Hotel Lido Graha Lhokseumawe. Acara tersebut difasilitasi oleh AJI Indonesia dengan dukungan dari Google News Initiative.

Jafaruddin, Sekretaris AJI Lhokseumawe, menjadi pembicara yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan keamanan digital bersama 19 perwakilan AJI Kota lainnya di Jakarta pada Februari 2023.

Dalam Laporan Tahunan AJI, data menunjukkan serangan siber terhadap jurnalis meningkat pada tahun 2022 dibandingkan 2021, dengan 15 kasus yang dilaporkan. Jumlah kasus meningkat dari hanya 5 pada 2021. Serangan siber tidak hanya terjadi pada hari biasa tetapi juga diharapkan meningkat selama acara politik. Menjelang Pemilu 2024, serangan siber terhadap jurnalis dikhawatirkan akan meningkat.

Oleh karena itu, AJI mengadakan pelatihan keamanan digital untuk anggotanya. “Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan mendalam tentang keamanan digital agar anggota AJI dapat mengambil tindakan pencegahan terhadap serangan siber,” kata Ketua AJI Lhokseumawe, Irmansyah, pada pembukaan pelatihan.

Selama pelatihan, Sekretaris AJI Lhokseumawe, Jafaruddin, mempresentasikan materi tentang Konsep dan Bentuk Serangan Digital pada Jurnalis, Keamanan Perangkat, Pengelolaan Identitas, Keamanan Komunikasi, dan Mitigasi Liputan yang Berisiko.

“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Training of Trainers (TOT) yang diselenggarakan oleh AJI Indonesia dengan dukungan Google News Initiative pada 17-18 Februari 2023 di Jakarta, yang dihadiri oleh sekitar 20 perwakilan AJI dari daerah yang berbeda,” kata Jafaruddin.

Para peserta pelatihan kemudian menjadi pelatih untuk kegiatan serupa di daerah masing-masing, diikuti oleh pengurus dan anggota AJI untuk mengembangkan kemampuan dasar keamanan digital mereka.

Diharapkan pelatihan ini dapat memenuhi kebutuhan anggota AJI dalam bekerja sebagai jurnalis untuk mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin timbul di masa depan. “Sangat penting bagi jurnalis untuk menyadari risiko ini dan bersedia mengubah perilakunya,” kata Sekretaris AJI Lhokseumawe.