Utang Pemerintah ke BI Capai Rp1.104 T

Foto Uang | Foto Sumber: akseleran.co.id/
Jakarta – Utang pemerintah kepada Bank Indonesia capai Rp1.104 triliun selama tiga tahun terakhir. Hal ini berdasarkan pembelian surat berharga negara (SBN) yang dilakukan oleh BI untuk membantu fiskal menghadapi pandemi covid-19.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebutkan total pembelian SBN selama tiga tahun terakhir itu melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU Nomor 2 Tahun 2020.
“BI telah membeli SBN di pasar perdana secara langsung untuk membiayai APBN selama tiga tahun menangani covid ini sebesar Rp1.104,85 triliun,” ujarnya dalam konferensi pers KSSK, Selasa (31/1).
Secara rinci, melalui SKB II BI berhasil membeli SBN pemerintah sebesar Rp397,56 triliun. Dalam hal ini, pemerintah tidak dikenakan bunga sama sekali alias nol persen. Artinya, negara bisa menghemat pembayaran bunga utang sebesar yield SBN yang berlaku saat ini.
“Itu net cost-nya bagi fiskal 0 persen, semua beban ditanggung oleh BI. Jadi biaya cost penghematannya ya dibandingkan suku bunga, yield berapa sekarang. Misalnya 7 persen, ya itu, karena semua beban ditanggung BI,” jelasnya.
Kemudian, melalui SKB III, BI berhasil membeli SBN sebesar Rp439 triliun selama dua tahun, yakni Rp215 triliun (2021) dan Rp224 triliun (2022). Dalam hal ini, bunga utang yang dibayarkan pemerintah sesuai dengan BI rate yang berlaku.
Misalnya, saat ini BI rate 5,75 persen, maka sebesar itu lah bunga yang harus dibayar oleh pemerintah. Lebih kecil dibandingkan bunga SBN yang berlaku di pasar seperti saat ini hampir 7 persen.
“Dulu waktu 3,5 persen (BI rate) ya biaya fiskalnya 3,5 persen. Penghematannya 3,5 persen dibandingkan suku bunga pasar. Kalau suku bunga pasar 7 persen, jadi penghematan fiskalnya 7 persen kurang 3,5 persen. Kalau sekarang BI ratenya 5,75 persen dan suku bunga SBN yield di pasar sekitar 6 sekian persen, ya dikurangi saja biaya penghematannya,” kata Perry.
Sementara, melalui SKB I, pemerintah dan BI sepakat untuk menggunakan suku bunga pasar SBN yang berlaku.[CNBC Indonesia]
Dapatkan update berita terbaru setiap hari dari Samudrapost.com. Ayo bergabung di Grup Telegram "Samudra Post", caranya klik link https://t.me/samudrapost, kemudian join. Install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel, dan nikmati berbagai kemudahannya !