Mengapa Ulat Bulu Bikin Gatal?

Jakarta – Ulat bulu terlihat lucu, tetapi bahaya jika digenggam. Mereka dapat membuat kulit pemegangnya gatal dalam beberapa menit. Bahkan efek dari memegang ulat bulu tidak boleh diremehkan, karena jika dibiarkan, kulit akan terasa lebih sakit dari hanya gatal.
Penyebab utama gatal adalah bulu halus atau kasar (sate) yang menutupi tubuh ulat bulu. Walaupun terlihat lucu, bulu-bulu itu terasa seperti paku pada beberapa spesies ulat bulu. Ini bukan bulu sebenarnya, tetapi duri yang terhubung ke kantung beracun. Ketika ulat bulu disentuh, mereka mungkin melepaskan racun kecil ke tubuh manusia. Ini adalah mekanisme pertahanan ulat bulu untuk menghindari predator atau makhluk lebih besar seperti manusia.
Beberapa ulat bulu yang beracun dapat menyebabkan keracunan, meskipun hal ini jarang terjadi di Amerika Serikat (menurut Poison Control). Ulat bulu yang berwarna cerah dengan bulu yang kabur biasanya beracun dan tidak boleh disentuh. Sayangnya, sulit untuk mengetahui apakah ulat itu berbahaya atau tidak. Jadi, memakai topi dan sarung tangan bisa menjadi pencegahan yang aman saat berkebun atau berada di area pohon.
Alasan lain kulit gatal adalah respons aktif sistem kekebalan tubuh (seperti dikutip oleh Very Well Health). Respons ini aktif ketika tubuh dibanjiri dengan histamin, zat kimia. Menyentuh ulat bulu dapat memicu pelepasan histamin, menyebabkan merah, bengkak, gatal, ruam, bilur, dan vesikel berisi cairan. Terdapat juga sensasi terbakar atau terasa sengat. Gejala ini biasanya muncul beberapa menit setelah sengatan dan bertahan selama satu hari atau lebih.
Pengobatan Setelah Menyentuh Ulat Bulu
Hindari Salah Diagnosa
Situs Very Well Health menyebutkan bahwa ruam yang disebabkan oleh ulat bulu sering disalahdiagnosa sebagai sesuatu yang lain. Akibatnya, tidak ditangani dengan benar.
Hal ini terjadi pada tahun 2011, ketika 23 anak dari Florida mengalami ruam akibat ulat bulu bertanda putih (Orgyia Leucostigma).
Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sebagian besar anak awalnya didiagnosis dengan kondisi lain, seperti cacar air, moluskum kontagiosum, dan bahkan infeksi MRSA yang berpotensi membahayakan jiwa.
Dalam kasus lain, ruam yang disebabkan oleh ulat disalahdiagnosa sebagai gigitan kutu, gigitan nyamuk, kudis, demam berdarah, parvovirus B19, dan dermatitis kontak. Oleh karena itu, periksalah ke dokter.
Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama yang bisa dilakukan ketika disengat ulat bulu adalah dapat diterapi di rumah. Jika reaksinya ringan, hal pertama yang harus dilakukan adalah menghilangkan bulu-bulu kecil yang menempel di kulit.
Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan selotip pada area kulit yang berfungsi seperti roller lint. Ulangi hal ini sampai bulu ulat tidak terlihat di tangan.
Setelah itu, cuci tangan dengan sabun dan air lalu oleskan krim anti-alergi. Jika bekas sengatan semakin gatal dan sakit, cobalah untuk mengompresnya dengan es selama 10-15 menit agar nyeri berkurang.
Namun, jika muncul gejala lain seperti mual, sakit kepala, demam, muntah, kejang otot, kesemutan pada kulit, dan pembengkakan kelenjar, jangan ragu untuk pergi ke pusat kesehatan terdekat untuk menerima perawatan dari ahlinya.
Dapatkan update berita terbaru setiap hari dari Samudrapost.com. Ayo bergabung di Grup Telegram "Samudra Post", caranya klik link https://t.me/samudrapost, kemudian join. Install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel, dan nikmati berbagai kemudahannya !