Cerita Mama Muda Masuk Kolong Ranjang Karena Selingkuh Dengan Suami Orang

Samudrapost.com – Seorang mama muda sembunyi di bawah ranjang usai berhubungan badan dengan suami orang saat istri sah datang, namun ketahuan.

Selain ketahuan oleh istri sah telah berhubungan badan dengan suaminya, mama muda itu juga ketahuan oleh suami dan anaknya.

Ternyata, istri sah selingkuhan mama muda itu sengaja bekerja sama dengan suami mama muda itu untuk memergoki mereka berhubungan badan .

Sebuah pengakuan disampaikan oleh mama muda yang kini jadi Janda Muda itu di media sosial, berikut pengakuannya :

Mantan suami saya terlalu hambar dalam hubungan, tidak berperasaan, hanya tahu tentang pekerjaan.

Di akhir bulan, dia memberi istrinya uang untuk dibelanjakan, dan itulah akhir dari kewajibannya.

Kisah cinta pasangan itu jarang, cinta pasangan itu dingin, tetapi ketika saya marah, suami saya menegur saya kembali.

Dia mengatakan bahwa dia sudah menikah dan punya anak, bukan orang dewasa muda yang jatuh cinta dengan bahasa mandarin.

Suami saya mengatakan kepada saya bahwa saya terlalu malas untuk melahirkan, dan menyarankan saya untuk mencari hal lain untuk dilakukan, dia terlalu sibuk dan lelah, tidak lagi tertarik pada apa pun.

Seorang pria, tidak peduli berapa banyak uang yang dia hasilkan, tetapi tidak membawa kebahagiaan bagi istrinya, bukankah suami yang baik?

Kemudian saya jatuh cinta dengan kepala departemen di perusahaan mitra, yang tampan dan berbakat dan tahu bagaimana menyenangkan wanita.

Ketika kami berkumpul, meskipun dia sangat sibuk dengan pekerjaan sebagai manajer, dia masih punya waktu untuk makan, berkencan dengan saya, dan sering membeli hadiah.

Baru saat itulah saya menyadari bahwa bukan pria yang tidak berperasaan, tetapi karena mereka benar-benar ingin peduli dengan saya atau tidak.

Saya tergila-gila dengan cinta dan tidak lagi peduli dengan suami saya.

Hari itu, mengetahui istri kekasih saya sedang perjalanan bisnis, saya memohon untuk pergi ke rumahnya untuk bermalam.

Sebenarnya, karena iri pada wanita, saya ingin melihat apakah dia bersedia membawa saya kembali ke rumah mereka.

Saya meledak dengan kebahagiaan dan kemenangan ketika kekasih saya setuju.

Tidak lama setelah pintu kamar ditutup, istrinya tiba-tiba kembali.

Ternyata berpura-pura dalam perjalanan bisnis, lalu menyelinap kembali untuk cemburu.

Aku merangkak di bawah tempat tidur untuk bersembunyi, tapi hatiku tidak takut.

Istrinya hanya wanita biasa, jika dia bisa mendapatkan pria yang sempurna seperti dia, dia berusaha mempertahankannya dan tidak memakan siapa pun, beraninya dia bertarung dengan cemburu.

Paling-paling, saya menolak untuk berpaling atau berjanji untuk tidak bertemu lagi.

Tentu setelah itu kami akan berusaha lebih berhati-hati, tidak ke rumahnya lagi.

Berbaring di bawah tempat tidur, mendengarkan percakapan suami dan istri mereka seperti yang saya pikirkan.

Dia benar-benar lebih rendah dari suaminya, tidak berani meninggikan suaranya untuk mengucapkan sepatah kata pun.

Diam-diam aku mencibir pada wanita yang takut pada suaminya.

Jika itu saya, jika suami saya berselingkuh, saya harus memberinya beberapa tamparan dan kemudian memanggil keluarga kedua belah pihak untuk datang dan menuntut.

Tidak mungkin suami berselingkuh tapi istri tetap harus bicara dengan tenang, bahkan tidak berani menyalahkan setengah kata.

Pada saat itu, jantung saya tiba-tiba berhenti berdetak ketika saya mendengar suara yang tidak bersalah dan agak pendiam memanggil:

“Bu, apakah Anda di dalam?”.

Anggota tubuh saya gemetar tanpa kekuatan, pemilik panggilan itu tidak lain adalah putri saya yang berusia 4 tahun.

Aku merangkak keluar, rambutku acak-acakan, pakaianku berantakan, menyedihkan di hadapannya.

Ketika putriku melihatku, dia dengan gembira berlari ke arahku, menggenggam tangan ibunya:

“Bu, pulanglah bersamaku, aku sangat merindukanmu…”.

Malam itu saya berbohong kepada suami saya bahwa saya sedang dalam perjalanan bisnis untuk meninggalkan anak-anak untuk menjaganya, kemudian pergi ke rumah nyonya untuk berkencan.

Saya melihat keluar dari pintu kamar, suami saya berdiri di sana dengan tatapan dingin dan tenang pada saya.

Tapi tindakannya menunjukkan bahwa dia sangat marah dan siap membalas dendam padaku dengan cara yang paling kejam.

Tentunya istri mata-mata untuk suami saya dan mereka membahasnya sebelumnya?

Mungkin saya salah, tetapi apakah putri saya pantas melihat ini?

Terlalu muda dan naif untuk mengerti, itu juga anakmu kenapa dia menyeretnya ke urusan dewasa?

“Apakah kamu merasa malu sampai sekarang?

Maka putri Anda akan menanggung nama memiliki ibu yang berzina selama sisa hidupnya …”, suami saya tertawa terbahak-bahak, membuat saya merinding.

Pertarungan kecemburuan 4 hari tidak memiliki penghinaan berat, tetapi itu membuatku benarbenar tertekan.

Saya tidak lagi melihat kekasih saya, dia dan istrinya mungkin bahagia lagi, tetapi saya dan istri saya bercerai.

Putri saya terkadang masih bertanya apa yang saya hadiri hari itu, dia tidak benar-benar mengerti apa yang dia saksikan.

Mendengar pertanyaan polosnya membuat hati saya sakit.

Andai saja saya tidak pernah melakukan kejahatan. Kesalahan besar itu.[Tribun Medan]